Kamis, 30 Desember 2010

Pikiran-Pikiran Busuk

atheisme adalah paham dimana seseorang tidak mempercayai atas keberadaan tuhan, dalam arti luas paham ini menganggap segala sesuatunya memerlukan alasan yang empiris untuk memulai suatu bentuk kehidupan.
apakah menjadi atheist adalah berdosa?

agama diciptakan sebagai sebuah aturan dan rambu-rambu kehidupan. Ada hal-hal yang dilakukan karena wajib dilakukan, ada hal-hal yang dijauhi karena memang wajib dijauhi. sebut saja mengimani sebuah agama. lalu mengapa sekelompok manusia beranggapan tuhan itu nonsense? tidakkah mereka bertanya kenapa bumi dengan segenap fenomena-nya adalah tidak mungkin tidak dicampur tangankan tuhan. argumen, teorema bintang kembar, nebula terpilin, bahkan teori bencana mungkin bisa menjadi alasan sederhana yang ilmiah ketika seseorang bertanya: "bagaimana alam semesta dan segala reka-rekanya ini tercipta?" saya pun bertanya "ketika seseorang manusia pergi menggunakan akal sehatnya, tidakkah mereka berfikir mengapa mereka bisa pergi menggunakan otak yang punya kemampuan berfikir?"


mungkin atheist sesungguhnya bertuhan, hanya mungkin mereka terlalu pintar untuk berfikir tuhan itu bekerja, atau mungkin karena terjebak di garis keras kehidupan yang membuat mereka menjadi skeptis lalu bertingkah seolah wajar ketika ilmu pengetahuan menembus batas ketuhanan. lalu dengan bebasnya berteori, takdir adalah konspirasi busuk dari tuhan agar manusia selalu mengagung-agungkan dan ingat akan kesempurnaan-Nya sebagai tuhan. kekuasaan, keesaan, kekuatan tanpa batas, lalu sesembahan, sanjung puja-pujian. apa benar tuhan tidak gila akan itu semua?

lalu strip negatif tuhan bertambah ketika ada banyak keparat di dunia ini dinyatakan hidup dan berhasil. jika kesempurnaan adalah riwayat-Nya, kenapa Dia membiarkan sampah-sampah sosial itu berkeliaran, bercerita layaknya mereka estate, nyatanya mereka hanya produk gagal-gagalan yang diberhasilkan tuhan untuk terhina dan terpojok menjadi pembanding antara kau dalam kebaikan kuasa tuhan dan kau dalam keterbelakangan dan kemiskinan hati karena menjauhi tuhan. faktanya: tuhan menciptakanmu untuk kembali kepada-Nya. maka waspadalah dalam berkendara :D roda-roda sesungguhnya kaki-kaki yang bergerak karena takdir yang terus kita usahakan mengikuti kemauan dan naluri. entah nihil atau memberikan hasil. hidup selalu persoalan kepercayaan. tidak andil menentukan kehidupan menjadi pribadi individualis sampai peluit terakhir ya sudah lanjutkan saja... sudah ada masanya apa yang ditanam akan dituai... atheist or not just keep alive!

*hidup sebagai pendosa bermoral tidak terlalu buruk dibanding hidup sebagai penjilat beragama*

Sabtu, 27 November 2010

#untitled 1

saya adalah aku, aku adalah saya
lalu....

semua orang butuh alasan untuk hidup.... jika aku ternyata tidak punya. aku mungkin tidak berada di sini dalam fitrah sebagai umat manusia. ketika aku menganggap orang tua adalah ancaman terakhir lalu hidup dan hajat mereka pada tuhan ternyata tidak berpengaruh kepada kehidupan orang lain dan untuk orang lain, sebut saja aku. ya.. ketahuilah aku kehilangan banyak.

seperti kembali ke sebuah benda, yang aku sebut itu benda 'setengah' mati. akar-akaran aku mungkin hanya sebuah bercandaan yang berakhir serius. lucunya sampai ke tulang sampai pendarahan lalu mati membiru menjadi hal-hal yang tidak diinginkan, apa benar ya? kenapa aku yang ketika itu berbentuk partikel atom yang hanya berupa gelombang-gelombang bernyawa setuju pada sang maha? tidak perlu dijawab karena memang 'harus' adalah sebuah kata kepemilikan yang diberikan kepada sesiapanpun oleh tuhan atas dasar maha, maha, dan maha. membosankan, membebankan, dan mengharuskan.

aarrhhh
satu hal yang sudah dipastikan dengan sepasti-pastinya bahwa satu hal yang pasti dalam hidup saya adalah kematian. selebihnya, hanya reka-reka semata yang setidaknya mengisi hari dan hidup saya yang tidak bisa diberdayakan ini.. sepertinya ya ya sepertinya tapi saya harap tidak. karena saya berharap tidak!

Minggu, 10 Oktober 2010

Blue October

empat hari lagi saya ulang tahun lho hehehe apa? tidak apa-apa. tidak ada yang penting semua akan sama saja. seperti hari-hari biasanya. sebenarnya saya sungguh sangat kecewa akan diri saya sendiri ah entahlah. tuhan juga tidak mengabulkan laut. hanya akan ada hari yang mendung dan hujan. mungkin. saya memang selalu benci jika oktober datang. bau sebuah biru yang sepi dan dingin, tidak putih dan hangat seperti desember, merah muda dan cinta seperti februari, atau kuning dan ceria seperti juli. biru muram, suram, dan biru yang melelahkan.

Sabtu, 09 Oktober 2010

Frustasi

sepertinya akhir-akhir ini saya cukup frustasi. well, menyesuaikan diri dengan sekelompok orang yang jauh dibawah saya dari segi usia sungguh menjemukan terkadang memuakan. mereka lebih parah dibandingkan siswa SLB. entahlah, saya merasa banyak mengkoreksi akhir-akhir ini, mengkoreksi diri sendiri. lucu ya bersikap seolah saya bahagia menjadi salah satu dari mereka. seseorang bilang "jangan pernah bangga menjadi berbeda.." sangat menusuk dan membuat saya banyak mengkoreksi, lagi-lagi huhuu. tapi saya tidak bangga justru merasa tidak nyaman. biarkan saja dululah.. anggap saja ini sebuah shock therapy sebelum benar-benar mengajar teens lainnya yang mungkin lebih parah kelakuannya.

banyak yang keteteran dan tercecer, biasanya sebuah chicklit sanggup saya habiskan hanya 3 jam sekarang 3 hari tidak juga selesai hurrrgghhh padahal tugas-tugas, paper, jam kuliah sungguh tidak memberatkan tapi interaksi sosial yang bertambah kuantitinya yang menghancurkan waktu intim saya bersama buku-buku favorit saya ah jengah ya... apalagi ternyata interaksi sosial itu sebenarnya tidak penting apalagi darurat saya mampu mengelak tapi saya tidak punya kemampuan untuk membuat alasan yang masuk diakal untuk manusia belasan tahun itu. tuhan... ;(

butuh dukungan moril ah bukan saya butuh dukungan "kebohongan yang meyakinkan" untuk lari dari masalah hahaha terlihat sudah bahwa sang isabella ini sedang frustasi ckck

Jumat, 03 September 2010

Laut Laut Laut

tanggal empat belas bulan depan saya ganjil 21 tahun hahaha kalo tahun lalu saya berkelana dengan bus kota stop disetiap jembatan penyebrangan dan memberi beberapa ribu ke pengemis disana. walau waktu itu gencar UU dilarang memberi uang pada pengemis ya saya nekat saja. tidak banyak tapi paling tidak saya memberi. bukan untuk dicatat malaikat sebagai amal, bukan juga untuk image, tapi cuma kesenangan pribadi saja. tahun ini ada satu hal yang saya ingin-inginkan saya harap bisa jadi kado ulang tahun saya. LAUT.

dimana mencari laut di kota ini. kalaupun ada saya harus menembus hutan berawa, lalu berenang, dan tenggelam disela-sela hutan bakau. tuhan bawa saya ke laut. kabulkan doa saya yang konyol ini, hanya sesekali ini saja lalu berikutnya saya akan lebih sering bersyukur. saya ingin tenggelam sebentar saja, sebentar tidak sampai saya mati. lalu mengapung, melamun, menyanyi, dan menangis di laut. saya tidak butuh paket perjalanan ke eropa, saya cuma mau laut.. sekali ini saja. oh....laut laut laut... pasti menyenangkan menjejakan kaki di pasir. pergi bersama orang-orang yang saya sayangi. atau bahkan pergi sendirian ke sana. saya merindukan perasaan itu.

suatu hari sepertinya x, y, dan z

sepertinya hari ini tuhan sudah memberikan skenario penyerangan saya dengan sempurna. saya merasa di intimidasi akan banyak hal. manusia sekeliling saya sepertinya mendapat peran antagonis dari tuhan. seperti berada di satu posisi sulit untuk bergerak. jika saya melangkah maju mengikuti arus saya tampak seperti penjilat, munafik, dan picik. jika saya mundur dan memilih membangkang maka titel manusia tidak tahu diri akan jatuh ke tangan saya. saya hanya diam, mereka banyak berbicara, berbicara tentang nilai mereka untuk menilai saya. ah, entahlah... saya tidak bisa berlari kemana pun. seperti di tunjuk-tunjuk tidak sopan oleh seribu orang. ingin berlari, mereka berada di manapun di sekeliling saya. ingin berteriak, suara mereka terlalu bising, terngiang, dan mendengung panjang tak berdosa. ingin menangis, seringai wajah mereka justru bertambah keji. ingin memohon, jari telunjuk mereka sudah menghakimi saya, kalau sayalah tersangkanya yang tidak bisa berbuat banyak dan lemah.

kemanakah saya mencari teduh? uh tuhan sudah memberikan kontrak dengan deskripsi lengkap soal hidup saya. penuhi syaratnya atau berdosa! teman? saya sudah kehilangan arti mereka setelah mereka kenal arti dunia yang sebenarnya. keluarga? justru merekalah yang memaksa saya membawa matahari berada di pangkuan mereka. mereka hanya diam tanpa menuntut lisan. tapi saya tertekan dengan sendirinya, dengan segala akting mereka yang mejemukan itu. "I'm free finally..." kesesatan dan kesemuan yang semu! karena yang benar adalah "I'm alone at last."

hidup dengan bersyukur itu tidak gampang. hanya yang bermental dewa dan orang-orang yang merasa kepuasan mereka dalam hidup tidak mungkin mereka tangkap dengan cara mereka sendirilah yang mungkin mampu menjalaninya. bersyukur hanya karna patah arang. saya rasa saya adalah option yang pertama. kalau sudah berada dalam keadaan begini, yang penuh dengan keterasingan satu-satunya jalan yang bisa saya lakukan hanya menghela nafas panjang dan berfikir suatu hari saya harus mati dengan keadaan yang tidak seperti ini. suram tapi terlalu terang menyilaukan mata. saya ingin sebuah pelarian, tenggelam, lalu keluar dari birunya laut dan menemukan keadaan yang lebih asing dari sebelumnya, dimana saya bisa bergerak dan berbagi tanpa seribu jari telunjuk tidak sopan yang sewaktu-waktu bisa menjadi jari tengah. berlari dari kepicikan mereka. oh... saya akan meninggalkan x,y, dan z... mungkin bukan sekarang tapi pasti suatu hari nanti.

Jumat, 27 Agustus 2010

sekolah luar biasa :)

sudah dua minggu saya menghabiskan hari-hari luar biasa saya di sekolah luar biasa. saya belajar banyak hal ketika berada di sana. awalnya saya putus asa melihat mereka, bagaimana bisa mereka bertahan untuk tetap bertahan dengan segala ketidak-sempurnaan fisik dan mental. sampai suatu hari saya hanya berdiri di sudut kelas memperhatikan mereka yang sibuk menggunting-gunting kertas, anak kecil perempuan datang menarik narik kemeja saya dan berkata "kakak ayo gunting kakak ayo gunting" saya tidak bisa berkata apa-apa selain menuruti sang anak kecil ke meja tempat dia menggunting-gunting kertas. saya duduk disebelahnya melihatnya, dengan begitu antusiasnya dia mengunting kertas yang tak beraturan hasilnya. saya melihat ke sekeliling yah mereka begitu antusiasnya menggunting kertas... hanya menggunting kertas... jika saya seorang bocah normal yang range umurnya sekitar 10-11 tahun dan pelajaran menggunting adalah pelajaran yang sering diberikan mungkin saya akan bunuh diri menggunakan gunting itu sendiri. yaa ada banyak hal yang membuat saya segan, segan untuk berdoa, segan untuk bermimpi, segan untuk berkhayal bahkan. betapa sulitnya hidup menjadi mereka, saya sangat bersyukur karena tuhan menyempurnakan saya yang tidak sempurna ini.

hari-hari saya sungguh sangat luar biasa, apalagi setelah saya berteman dengan seorang perempuan yang seumuran dengan saya. dia cantik dan berkursi roda, dia tinggal di asrama di SLB, dia juga guru bantu disana. dia banyak bercerita tentang betapa bergembiranya hidupnya, pertama kali dia bercerita jika dia merasa bahagia menjadi seperti itu, sedetik kemudian saya merasa malu.. sangat malu seperti di telanjangi di tengah khalayak ramai. saya suka sekali ngobrol-ngobrol santai dengannya, setiap pagi dia selalu menyapa saya "hai montir sepeda..." itu karna saya setiap hari datang menggunakan sepeda dan selalu cemberut ketika membenarkan rantai sepeda saya yang lepas-lepas melulu. setelah mengajari anak-anak luar biasa, kami selalu duduk di depan kelas bercerita banyak hal. kali ini saya sangat beruntung menjadi pendengar yang baik. semua cerita yang dia ceritakan kepada saya seperti sebuah kelas motivasi gratis. lagi-lagi membuat saya segan akan nafsu duniawi. dia bercerita tentang kursi rodanya, keluarganya, dan orang-orang di kasihinya yang dulu pernah membuangnya hanya karena sang perempuan ini tidak sempurna secara fisik. iya ini membuat saya bertanya apakah orang-orang juga akan sampai pada posisi saya saat ini. saya sudah tidak pernah memandang orang dari batas-batas kemampuannya, memandang orang sebelah mata hanya karna mereka tidak sempurna secara fisik maupun psikis, memandang orang dengan sinis karna perbedaan ras dan kepercayaan, mencibir sombong mereka yang sakit jiwa dan berkeliaran di jalan-jalan. pasti, saya yakin ada masanya seseorang mulai menerima semua itu dengan tangan terbuka, walau mungkin bukan sekarang tapi pasti suatu saat. saya percaya tidak ada orang jahat di dunia ini yang ada hanya orang yang kurang beruntung, kurang bersyukur, kurang belajar, dan kurang banyak membaca.

sekolah luar biasa, hari ini, besok, dan seterusnya selalu banyak kegembiraan berada disana. saya tau saya mungkin tidak selamanya berada disana ya saya akan pergi menyusuri banyak tempat luar biasa lainnya. berbagi dan belajar banyak hal. :)

Rabu, 18 Agustus 2010

seperti tutorial game

Saya tidak punya banyak referensi soal kehidupan walau saya telah dua puluh tahun menjalani dunia, buta bagi saya mengenai hidup dan segala kegilaannya. Saya seperti pemudi biasa punya cita dan juga cinta. Menjalani hidup dengan cara masing-masing beberapa bertahan dengan idealisme, beberapa pula menjalani hari-hari hedonis belia masa kini. Tinggal saya yang menentukan mau dibagaimanakan masa masa ini. Diwarnai kelabu atau kuning mentereng. Terkadang diliputi rasa gembira, terkadang dihinggapi rasa ingin membunuh orang. Beginilah hidup saya, hidup bergantung mood dan suasana hati, masih naif, masih penuh dengan ide gila tapi saya suka hidup saya dan biarlah waktu berjalan mengiringinya.

Saya tidak pernah tau apa akan betul betul merasa bebas lepas mengejar semua mimpi mimpi saya tanpa ada batasan dari siapapun. Tapi saya sungguh bersyukur masih di beri kesempatan untuk bisa mewarnai hidup walau kadang penuh dengan warna abu abu. Tidak ada waktu untuk merasa menyesali kenapa saya harus hidup dan mengukir pahala atau dosa. Saya mungkin merasa hidup saya bergembira saat membuat entri ini tapi dua jam lagi mungkin saya menangis karena alasan sepele.

Tidak pernah terasa, waktu kadang melebihi kecepatan cahaya padahal rasanya baru kemarin saya lulus SD. Ada banyak experience di tahun ini yang tak pernah yang saya duga sebelumnya. Everyday it’s a newday, pergantian tahun tak pernah berarti apa-apa. Mungkin ini hanya titik balik tahun semata bagi saya.

Ada digaris hitam, putih, merah, abu-abu, lalu berteman dengan semua kata kata makian bahkan bersahabat dengan kepopuleran anjing dalam berbagai bahasa begitulah dan ya saya akui itu.

Mood yang naik turun, kekecewaan yang membatu, lalu pecah menghilang berganti dengan harapan baru yang beku, mencair, hilang lagi, terus menerus begitu hingga menjadi dewasa, dan menetapkan hati seperti menancapkan nisan kuburan yang digunakan sebagai identitas diri.

Obsesi dan optimisme bergandengan tangan dengan dengan emosi labil yang mendarah daging. Mempertahankan siapa diri saya walau saya sendiri terkadang susah menjawab ketika ditanya siapakah saya yang sebenarnya.

Selalu menganggap nasihat orangtua adalah konfrontasi mereka terhadap mimpi mimpi saya yang tampak semu padahal terlalu nyata ada di dalam benak seakan saya pernah hidup lebih lama dari mereka. Pada akhirnya nasihat mereka terkadang menjadi penerang setelah semua hidup sia-sia tak berbekas di masa muda.

Suka berkontradiksi, membenci semua peraturan, membuat aparatur negara menjadi musuh utama dalam mencari jalan kebebasan. Hingga ketika tua hanya bisa memaki dari ruang televisi atau berkoar di status jejaring sosial bahkan menjadi admin di 1000.000 FACEBOOKER MENCARI KEADILAN, atau bla bla bla. Terkadang saya bertanya, apa itu semua mempengaruhi jalannya pemerintahan?? atau hanya publik intervensi semu yang sekedar memanfaatkan media jejaring sosial untuk mendoktrin pemuda tanggung yang sedang labil-labilnya.

Beberapa hal saya selalu menilai manusia dengan cara saya sendiri lagi-lagi dengan alasan idealisme sementara saya tidak pernah bisa menilai diri saya sendiri dengan objektif. Ego ada diatas segalanya ada diatas kepala orang tua, ada diatas absolutnya pertemanan, ada di atas posesifnya percintaan.

Begitulah saya yang ego, yang suka tak mendengar apa kata orang tua, suka hura hura dan berhuru hara sesuai suasana hati, tak perlu berbohong ketika masih di ambang usia ini, saya suka ini, saya suka menjadi ini, seperti menjalani tutorial game hingga berada dalam permainan dan mencapai puncaknya lalu game over.

Senin, 05 Juli 2010

kidnap me!!

saya ingin bermalas-malasan, berduaan, bergumam, bersemedi, orang orang datang mereka membagi mimpinya dengan saya, saya tidak tau apa-apa lalu saya bingung harus berbuat apa. seseorang tolong culiklah saya huh!!!

ternyata memang ada perasaan ingin di culik atau dibawa kabur orang dan saya menginginkannya sumpah! harapan saya sepertinya menyalahi pembenaran tapi yah hanya orang konyol yang menipu perasaan. di culik, di doktrin, di cuci otaknya, lalu akhirnya saya pulang dengan segar bugar.

kids!

saya mau bercerita ah saya semasa kecil. yah masa kecil saya tentu saja di rumah oma, karna memang sudah sedari kecil saya tinggal bersama oma. terbayang masa-masa menjadi lady mini ckckck belajar table manner, kelas kepribadian, sopan santun, serta mengutamakan disiplin di atas segalanya hahaha merasakan arti dari pingitan secara modern. saya sangat tidak menikmatinya dulu, bayangkan saja saya sering di bentak even di strap si sudut ruang karna memang sayanya bandel. walau kebandelan saya hanya makan sambil ngomong misalnya atau mendengarkan percakapan orang dewasa. Apalagi kalo tante El kakaknya oma saya yang dari Belanda pulang, feels like hell tapi tanpa saya sadari hal itu berguna untuk saya sekarang :)

waktu kecil saya anak rumahan sejati, tinggal disebuah komplek perumahan perusahaan Pupuk Sriwijaya. Tidak mudah bermain dan mencari teman. Apalagi di didik dengan strange oleh keluarga oma saya. Yah permainan yang saya mainkan hanya hide and seek, kena kenaan, scrabble, kartu sama-samaan gambar, itupun bermain dengan anak-anak tetangga yang kebebasannya jauh di atas saya.

Oma saya dan saudara-saudara Belandanya memang punya selera musik yang bagus. Apalagi kalo saudara dari Belanda berdatangan, ada banyak CD bertebaran. Saya kecil ikut andil mendengarkan beberapa, dan The Carpenters adalah segalanya. Lalu, sekarang saya tinggal bersama warisan CDnya saja.



pesimistik by anita

Saya selalu desperate menanti gigs di Palembang, entah dari mana awalnya saya mendengarkan sebuah band yang namanya anita, penilaian awal namanya mewujudkan nama band yang diluar kemauan telinga saya. Tersebutlah sebuah lagu pesimistik saya mendengarkan dan amazing seperti menemukan sesuatu yang berharga di sebuah rumput teki gersang hahaha berlebihan tapi ya begitulah akhirnya saya memutuskan untuk suka dengan anita :)

PESIMISTIK

demi air yang selalu kau minum
demi udara yang selalu kau hirup
aku disini masih seperti dulu
slowdown selalu menunggu

demi waktu yang masih terus berjalan
demi masa yang terus berputar
jangan jangan jangan kau ragukan lagi
coba cobalah untuk mengerti

berusahalah selalu tuk jadi yang terbaik
dan cobalah untuk mengerti keadaan saat ini
mengapa oh mengapa tak mungkin oh mungkin saja
berusahalah selalu kita pasti bersama

Me, Myself, and I

Saya sedang berada di perpustakaan daerah sekarang, disini ramai bukan sedang membaca tapi sedang memanfaatkan wi-fi dan internet gratis. sudah macam warnet saja... lelah mata saya setelah menghabiskan sebuah folklore irlandia hahaha membaca sebuah mitologi mistik sangat menarik. Mungkin saya butuh secangkir teh hangat untuk meredakan sesuatu yang tidak saya mengerti. Sesuatu yang tak terlacak di sistem gps tercanggih sekalipun fiuh. saya tidak bisa bersikap seakan tak pernah terjadi apa-apa, saya berusaha mengaplikasikan seribu jalan menuju ketentraman hati nyatanya tidak bisa, saya sedang berusaha tapi tolonglah buat semuanya menjadi mudah. sekali ini saja. saya pernah merasakan yang seperti ini bertahun yang lalu. saat saya melakukan kesalahan bengal yang tidak bisa saya terima sampai sekarang, recovery menjadi saya yang seperti ini sungguh tidak gampang.

Saya pernah melewati berbagai "saat saya". Saat saya sudah tidak pernah percaya jika tuhan berbuat baik dan tidak bermain kotor menentukan nasib umat yang Dia hidupkan. Saat saya lebih dominan menyebutkan jika hidup saya cenderung pathetik, hanya bisa menghakimi orang dengan makian kasar yang tidak pantas saya ucapkan sebagai seorang perempuan. Saat saya beranggapan jika tuhan mengajarkan umat-Nya soal egoisme, dengan menentukan nasib manusia sesuka hati-Nya. Saat saya menenggak obat sakit kepala berkali-kali hingga saya berada di ambang kematian, Saat saya menjadi anti sosial kelas berat dan berjanji akan mengadakan pertarungan dengan sekelompok rasa non individualis yang saya punya. Saat saya melihat orang dengan sejuta rasa curiga sehingga hampir semua orang tidak pernah melihat saya tersenyum. Saat saya menganggap pertemanan adalah sebuah ungkapan positif dari rasa memanfaatkan orang lain dengan egois. Saat saya hanya bisa menangisi perseteruan orang tua, pertemanan, masa depan yang telak tak punya titik terangnya. Saat saya menjadi over idealis, berbicara sarkas. Saat saya menyerah dan selalu di doktrin perasaan "Tuhan, saya pasti mati muda!", Saat saya menyingkir dari semua yang kita sebut "HIDUP."

Saya tidak pernah menyangka jika hidup saya sekeras itu, banyak orang yang tidak menyangka, bahkan Tuhan pun mungkin tidak menyangka saya sudah melewati hal-hal itu. Saya juga selalu bersyukur tidak pernah sekalipun saya bermain kotor, dan bertingkah laku seperti wanita nakal, merokok, drugs, atau have sex before married... never! Saya sudah terbiasa hidup dengan penuh sopan santun, mandiri, dan berusaha menangkap apa yang dimaksud "hidup" dengan sendirinya dan dengan cara saya sendiri.

Hidup menjadi seorang Isabella Maulidya itu tidak gampang, tidak ada satupun orang yang sanggup memahami saya. saat orang berfikir "hey daun ternyata bewarna hijau!" di dalam fikiran saya justru apa jika saya menyebutnya bewarna kelabu semua orang akan menganggap saya gila ahahaha kadang saya selalu mengajukan pertanyaan yang saya sudah tau jawabannya demi sebuah pencitraan orang yang sedang berkomunikasi dua arah dengan saya. Saya pernah menjadi troublemaker di sekolah, menjadi seorang yang disebut cupu dengan kacamata tebal dan jauh dari mode, saya pernah sok sosialita dan benar-benar pergi dengan mereka menghabisi uang yang saya bahkan tidak menemukan hasil dari penghabisan uang-uang tersebut. saya pernah menjadi sekelompok anak punk pinggir jalan hahahaha saya pernah menjadi perempuan paling sok britpop hehehe. saya pernah menjadi orang yang edukatif dan selalu berbicara dengan penuh perumpamaan kelas berat dan berbau politik. begitulah cara saya belajar. hidup saya gila dan penuh dengan kegilaan. sayang semua itu bukan saya hahaha saya hanya perempuan biasa yang menyandang titel anak rumahan, saya cinta keluarga saya, doyan sepedahan, suka kucing, suka duduk berlama-lama di ayunan, suka berjam-jam bertigaan dengan buku sketsa dan pensil, saya mencintai berbagai bentuk tulisan tidak heran saking cintanya saya menjadikan itu sebagai karya ilmiah saya dalam sebuah lomba hahaha, suka percintaan yang tidak biasa, suka matahari yeah musim panas adalah senyuman yang paling indah dari sang matahari. benyanyi keras-keras sambil beratraksi seperti orang gila, bertingkah konyol, saya terkadang tidak segan berjoget di tengah keramaian demi membuat seseorang tersenyum dan tertawa iyaa semua itu saya berikan hanya kepada mereka yang saya sayangi :)

ada beberapa hal yang saya tidak tulis disini soal menyoal saya yang sebenarnya hahaha :D

Kamis, 01 Juli 2010

morning boring

Ketika saya merasa, saya hidup di kemiringan 45 derajat. apa yang tidak seharusnya jadi harus, apa yang tidak tidak wajib malah jadi prioritas utama. Dunia berputar 7,5 kali lebih cepat dari sebelumnya tapi saya lebih suka begini. bayangkan kalau hidup hanya persoalan datang dan pergi pergi dan datang lalu masing masing orang memberi satu testimoni akan itu semua. so bored!

saya merasa keyboard komputer ini sebuah synthesizer merah marun penuh dengan coretan tangan dari spidol. satu huruf satu nada. satu huruf menentukan satu mood dan satu perasaan. lalu mainkanlah lagu favoritnya. tentukanlah satu satu nadanya dan jangan takut salah toh ini bukan kertas dan pena. tidak perlu dicoret jika salah. cukup tekan delete dengan kunci G 4/4 bertempo bravia berapi-api, tulisan baru yang lebih fantastis akan muncul dihadapanmu.

Ini kedua kalinya saya membakar jurnal saya. Jurnal saat saya dibutakan oleh perasaan beracun "cinta". Ada banyak kalimat bagus di sana, tapi endingnya saya bakar lagi juga. September masih lama. Saya sudah tidak sabar berakting seperti mahasiswi bodoh yang tidak tahu apa-apa. Bersosialisasi adalah hal yang gampang dalam hidup saya tapi percayalah itu hanya sebuah basa basi berbuah manis yang disebut pertemanan. Memuji, memberi saran, memaki manis adalah hal yang paling seru sekaligus hal yang paling membosankan. Ada satu titik dimana hal itu menjadi semakin memuakkan dan membatu. Berawal dari sebuah mood dan berakhir mempengaruhi karakter seseorang. Problem seperti ini tidak akan ada pernah ada habisnya, sampai suatu saat mungkin, nanti, kebosanan itu menjadi hal yang paling kita kenang dalam hidup. Seperti sekarang saya sedang bosan. pemenuhannya dan pembunuhannya cukup sedikit musik dan sedikit tulisan omong kosong sati !

Saya ini jenis apa ya? saat berada dalam masalah kadang saya malah menjerumuskan diri saya sepenuhnya, lalu seperti berada dalam mesin cuci dengan seseorang yang disebut "problem" yang sesuka hatinya menekan tombol wash, drain, wash, drain, on, off, on, off. Sampai saya lelah, menangis seenggukan, menghambur hamburkan tisue, dan berakting seperti tokoh protagonis dalam film romantis Eropa dan ketika saya senang, bebas, saya tidak akan berhenti melakukan silly dance, bernyanyi, bersenandung, menikmati setiap moment dengan tersenyum walau saya tau itu cuma moment yang tidak berarti dalam hidup. kontras perbedaannya. Oh my... (sadar diri). doktrin lama "ini cuma hidup" endingnya menggampangkan masalah. Yah walau semua orang berkata dengan sarkas, menyindir, atau langsung memaki tepat sasaran toh masa kontrak hidup saya dengan tuhan tidak akan berkurang sedikitpun. Kematian tidak akan pernah berhenti mengejar, kau tidak bisa menghindar, dan hari akhirmu bersiap menelanmu bulat-bulat ngeri :)

Selasa, 20 April 2010

carut marut

hidup penuh carut marut
berantakan
tidak rapi
morat marit
porak poranda
lalu rapi lagi
berantakan lagi
carut marut lagi
dan saya menunda lagi untuk mengedit entri ini

Rabu, 14 April 2010

antara google chrome dan kerusakan mozila

Setelah bertahun (agak berlebihan) akhirnya berinternet via PC HOME walau cuma sebentar cuma test drive modem tanpa IM2. Setelah diusut ternyata mozilanya rusak facebooknya jadi bertumpuk seperti habis dilanda puting beliung (agak berlebihan lagi). Akhirnya apap (papa saya) mendownload google chrome. Melihat hasilnya fantastis ! pagenya jadi lebar, lebih futuristik, dan cukup membuat saya terkesan. Begitulah saya pun akhirnya kembali ngaskus :)