Minggu, 30 Oktober 2011

Say Hi to Pallin Please...

Akhirnya punya satu lagi hewan peliharaan baru setelah ber-13 dengan kucing dan ber-tak terhingga dengan ikan pedang-pedangan, kali ini mendapatkan buah tangan dari pasar pagi distrik seafood dan pembantaian hewan, yang sengaja dibeli untuk dimasak tapi terlalu menggirahkan untuk dipelihara, kepiting! well, saya tidak makan seafood :p

Namanya Pallin, tidak ada keterkaitan khusus dengan Sarah Pallin, bukan sepupu apalagi anak atau mungkin suami, terlalu jauh. Dan tidak ada muatan politik khusus tentunya, hanya tiba-tiba nama "pallin" muncul mengiringinya ketika sedang berdiri menanti ikan mas merah yang setengah hidup setengah mati sedang diburaikan ususnya.

Say Hi to Pallin Please...


Say Hi to Pallin Please...


Next time mungkin saya akan membawa hewan lainnya untuk diajak berbincang di dalam kamar, mungkin ular atau bisa saja bayi cheetah we'll see :)

Sabtu, 29 Oktober 2011

The Heaven is All Around

Perjalanan selalu memberikan sebuah essensi menarik tentang betapa kerasnya hidup dan betapa baiknya alam memberikannya kepada mereka yang sadar. Perjalanan yang tidak jauh hanya dua jam dari kota menuju sebuah kabupaten yang lari dari keteraturan kota yang liar.


Rumah panggung liar, saya bertanya-tanya apakah mereka punya sertifikat tanah yang resmi atau hanya mengikuti peradaban kota yang belum mereka sentuh, indah.


Atmosfer perjalanan yang sangat saya rindukan, walau tidak penuh memenuhi saya. Tapi memenuhi kepenatan yang berangsur-angsur padam ditelan angin sore entah di mana saya sedang berada


Dengan bus umum jauh menyebrangi perbatasan kota, leluasa tersenyum tanpa peduli siapa penumpang disamping saya? apa niat mereka bepergian? kemana tujuan mereka? ah! Padang rumput yang lelah berayun-ayun menyegarkan


Saya sedang mendengarkan Le Futur Pompiste, ketika disini entah jam berapa yang saya tau angin semakin berhembus kencang, bau perkotaan sudah enyah dibawa rumpun sisa belukar yang terbakar oleh cuaca panas dan teori Al Gore yang pekat.


Mungkin mereka bertanya-tanya kenapa saya merasa takjub melihat keterbatasan mereka dalam bertekhnologi... Mungkin pemerataan cuma isu lokal semata. Ah terserahlah, saya selalu ingin tinggal di rumah-rumah ramah ini, suatu saat!

“Our battered suitcases were piled on the sidewalk again; we had longer ways to go. But no matter, the road is life”

Jack Kerouac, On The Road

It's All About The Day 1


Kenapa harus saya yang merasa tidak nyaman dengan orang-orang yang hanya bisa memaksa dan tidak pandai membaca pertanda? Berulang kali saya harus berbohong alih-alih nama baik dan pikiran orang-orang yang mahir berargumen tapi kurang berlatih untuk memahami kemauan orang lain. Melelahkan sekali! dan dengan bodohnya saya terjebak untuk mengiyakan lalu menunda lalu membatalkan lalu mereka seenaknya memarkahi saya kalau saya "tukang ngeles dan si bodoh yang kehabisan ide" ya ya ya lucu sekali yah.

Ada hal-hal tertentu dan selalu ada beberapa pengecualian yang memang harus saya kerjakan tapi bukan sesuatu yang tidak masuk diakal, saya tidak mau meninabobokan seorang pecundang. Oh maaf! maksud saya seorang yang lelah menggali sendiri lubang kuburnya. Dari beberapa kalimat omong kosong ini seseorang telah berkomitmen kalau si empunya tulisan (baca: saya) adalah seseorang yang berat tangan, berat hati, berat diri dan bahkan seorang acuhan yang tidak berani mati. Kata siapa?... Lalu ada seseorang lagi yang berimajinasi ah tidak! bukan berimajinasi, tapi meng-copy paste-kan tulisan ini dan memberikannya kepada saya, agar saya mengerti untuk jangan lagi mengurusi dan mengganggu kehidupan kerja orang lain ya ya ya saya sangat-sangat akan mencoba mengerti.

Jumat, 14 Oktober 2011

Agnostik

Orang-orang yang berusaha mencari Tuhan lewat teori, membuka tutup substansi tetapi tidak pernah benar-benar dengan jelas membenarkan substansi yang mereka tebak sendiri di dalam hidup mereka sendiri, kalau pada akhirnya seorang agnostik berkata "menurut saya..." "berdasarkan pengalaman spiritual saya...." kenapa tidak mengembalikan agnostik sebagai paradigma berfikir dan sebuah pandangan berintelektual, bukan sebagai sebuah religious view. Toh mereka juga berangkat dari ketidak-tahuan dan keraguan akan sebuah kekuatan besar yang diisukan seribu milyar orang sebagai Tuhan.

Agnostik (Religious) mungkin hanya sebuah pelarian orang-orang yang malas berkeyakinan kalau hidup ini benar-benar datang berkat Tuhan, kenapa mereka tidak berfikir kenapa ibu-mu adalah ibu-mu yang itu sekarang?? Ketika memandangi wanita yang biasa kau sebut ibu selama berpuluh-puluh tahun, perasaan apa yang selalu muncul? Pribadi-ku "kenapa dulu aku berada di dalam rahimnya? Orang ini siapa? Kenapa dia ini? Apa yang dia lakukan? Dan apa yang pernah terjadi padaku sebelum aku ini berada di dalam rahimnya?" Adakah muatan logika yang faktuil yang bisa dijadikan sabda? Jika agnostik memang baik untuk kebutuhan mental spiritual kenapa harus berhenti mencari tahu dan hanya menyimpulkan kalau "aku seorang agnostik, aku tidak tahu apa-apa tentang tuhan. Aku pikir tuhan itu di luar kemampuanku untuk menjangkaunya. Maka selesai urusan." Sekali lagi kenapa tidak pernah berusaha mencari tau?

Aku tidak ingin berakhir dalam sebuah ketidak-jelasan dan ketidak-tahuan. Aku memang bukan orang yang sepenuhnya beragama. Aku percaya pada Tuhan, dan aku menyakini agama adalah jalan mencari pembenaran dalam berkelakuan. Aku akan terus mencari tau karena aku bukan agnostik. Aku tidak akan pernah benar-benar jadi orang yang rasional baik secara pencitraan maupun sebagai kenyataan yang konyol.

Minggu, 02 Oktober 2011

Busted!


Dear mini skirt... you are so comfortable things i ever wear
but you're banned in Indonesia
you're the part of crime baby...

Sabtu, 01 Oktober 2011

Gemini


Tidak banyak yang saya ketahui tentang Wild Nothing, saya tidak akan mengulas seberapa jauh mereka bermusik, saya hanya akan berlindung di balik seberapa kuat musik melodreaming Jack Tatum membawa hari-hari saya menjadi lebih segar, menengahi track O Lilac mengingatkan saya akan kekejian Blueboy, jangly guitar with slowly rythm so i used to called it indie pop. Segar sekali karena terkesan jauh dari nuansa experimental seperti pada track Drifter dan Pessimist, lalu sekejap saja saya terlena dengan Chinatown yang menurut saya "megah" dengan pitch serta instrumen khas China, entah mereka menggunakan alat musik apa atau hanya permainan tekhnologi. Lengkap, Gemini berkelas!