Selasa, 09 Agustus 2011

Cerita Delta I


Aku adalah Delta.
Hidup bersama beberapa lintas generasi dalam sebuah generator mini yang disebut kehidupan.
Aku tidak pernah berharap sebuah air terjun awet muda.
Atau kolam permohonan.

Ada berapa banyak hal lagi yang harus aku kalahkan oh bukan! yang harus aku mengalah-kan dalam hidup. Disaat semua orang memilih bernestapa dalam kehancuran hati sebuah ikatan, aku tak turut serta, bukan karena ketidakinginan tetapi karena aku takut dan berketidakmampuan. Aku bosan akan resiko, tidak! rasanya seperti seorang budak belian yang dipaksa berkencan dengan lembu sang majikan. Diam terus diam tetapi berdampak besar dalam bagian hidupmu.

Betapa menyedihkannya hidup dengan segala keteraturan di luar dan ketidak beraturan di dalam. Mengamuk seakan mengalami kecenderungan menekankan diri sendiri untuk tidak menekan orang lain. Tetapi jika aku merasa dirugikan karena telah merancang suatu kebahagian orang lain berarti aku orang yang tidak tulus, saat aku bertanya apakah kau tulus padaku dan memohon untuk melepaskan aku karena telah merugikanmu, aku menyakiti diriku sendiri dan membuatmu seperti aku yang tidak tulus. Hingga akan muncul banyak pertanyaan klasik kenapa aku membiarkan diriku sendiri menjadi pesakitan. Yah begitu kompleksnya tentang menghangatkan perasaan, mengikhlaskan sebuah percobaan. Dan jika ketulusan memang ada, berarti aku sekarang berada di surga. Delta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar